Rabu, 17 Agustus 2016

Corat coret

Corat coret


Ya namanya juga corat coret, banyak hasilnya walaupun agak abstrak. Abstrak? Ga juga kok.



Gini, dua hari lagi bakal ada orang-orang yang hijrah dari Jakarta ke Bandung. Dari gerak-geriknya sih pasti menyenangkan buat hijrah karena pasti banyak pengalaman-pengalaman baru. Tetapi, jika dipantau beberapa hari ke belakang, ada seseorang yang hijrah dan itu menyesakkan hati beberapa orang. Ada yang merasa kehilangan, ditinggalkan, dan masih banyak rasa campur sari.


Btw, jangan banyak minum campur sari, nanti mabok.


Dan, buat hijrah itu ga gampang. Banyak hal yang harus dipersiapin. Kayak barang-barang yang biasanya udah instan ada, mulai sekarang harus dicari dan dibeli, itu pertama. Kedua, uang. Ya kalo ga ada uang gimana mau beli barangnya. Beli barang ga harus yang mahal. Yang penting awet dan murah(?) Maklum, manusia mau enaknya aja. Hahaha.


Ya, buat kamu yang di sana. 


Bulan hari ini purnama
Terang sekali walau tidak menyinarkan cahaya yang pedih
Pedih yang terasa sampai ke hati
Karena cahaya rindu yang silau dan perih

Namun, apa daya
Sinar rembulan lebih baik untuk mata daripada sinar mentari
Rindu ini lebih baik daripada permusuhan, perdebatan, dan peperangan
Cinta akan memenangkan semua peperangan
Dan rindu adalah salah satu akibatnya

Rindu yang tak berkesudahan dan bertahan lama
Sampai peperangan akan membantai cinta

Terima kasih untuk kau yang merasa ;)

Bersyukur jangan lupa. Ini sangat baik untuk kesehatan, rohani maupun jasmani.

Jumat, 12 Agustus 2016

Huahh...


Hanya pemikiran yang lewat

Kau harus tahu apa yang ku rasakan saat pergi ke Kota
Kota yang Tua
Ku merasa tua, seperti sudah berumur
Orang tua yang terlihat menyedihkan haha

Duduk di tengah jalan
Melihat sedikit orang yang lewat
Sedikit sekali
Tak terlalu ramai
Itu pagi

Siang hari
Sangat kejam sengatannya
Lebah pun ingin menyengat malah tersengat
Ia pun pergi

Tolong jangan pergi
Jangan buat saya merasa sendiri lagi
Bangun lah
Katanya mau cuci piring!

Kamis, 11 Agustus 2016

Bulan Sedang Separuh

Di saat bulang sedang separuh
Ku merekam langit malam
Ku melihat bulan yang setengah
Dan beberapa bintang temaram

Sama saja seperti ku
Merasa setengah dalam kota ramai
Hanya mengingat yang lalu
Bersama-sama melihat sungai

Jangan takut dengan apa yang kau rasakan
Jangan takut dengan apa yang kau lakukan
Terlalu banyak jangan tidak baik juga
Maka tolong tahan lah sebentar saja

Masih ada rasa
Masih ada cinta
Masih ada Anda
Masih ada Shinta

hahahaha :P

Bersyukur ya!

Senin, 08 Agustus 2016

Dang!

Pusing.

Banyak yang bisa dilakukan, namun terlalu tertahan untuk bergerak. Mengapa? Seperti ada yang salah. Ya, ini ada yang salah. Dengan diri ini dan menjalar kepada dirinya. Ku tak boleh takut terus, ku tak mau takut, tapi bagaimana jika sudah terlanjur takut. Semua yang terbaca hanya membuat ku semakin takut untuk bergerak.

Penakut
.
Pastinya ku tak tahu apa yang ada di sana. Tergambar darinya bahwa semua tidak biasa. Menyenangkan dan menegangkan. Dan aku pun semakin takut, akhirnya sedih. Takut yang lama datang kembali. Takut rasanya yang hilang muncul kembali. Atau jangan-jangan, sebenarnya tidak pernah hilang? Hanya dipendam dan tidak dibiarkan keluar? Biarkan dirinya saja yang tahu? Agar ku tak memikirkannya?

Terlalu banyak tanya

Bertanya kepada siapa pun juga kalau bukan padanya tidak akan terjawab. Tetapi, jika ditanyakan padanya juga jawabannya tidak membuat ku puas. Hanya membuatku terus bertanya dan makin bertanya. Setiap yang dilakukannya ambiguitas. Memberikan gambaran, namun ada lebih dari satu maksud dan jangan lupa maksud yang tidak dia beri.

Rindu

 Ini... mungkin ini yang dirasakan. Hanya menyembunyikannya tidak membuat tenang. Diungkapkan pun percuma, hanya membuatku dan dirinya makin merasakan rindu itu sendiri. Saya harus mencoba hal yang baru. Berani jujur pada diri sendiri, bahwa semua tidak akan sesuai dengan kehendak yang kita mau. Bahwa tidak semua yang kita mau bisa kita paksakan. Tidak semua orang sepikiran dan tidak semua mau mendengarkan.

Tidak tenang

Semua ini salah saya. Maafkan ya. Terlalu berlebihan juga. Apakah percuma jika minta maaf? Dijawab pun tidak. Yasudah, mau diapakan lagi? Biarkanlah. Senang melihat orang senang, sedih melihat orang sedih. Tak apa dibodohi, disakiti, dan lainnya yang penting kita tidak melakukan sebaliknya. Tapi, ku baru saja melakukan kebalikannya.. Maaf. Tolong jangan pergi..., tapi itu hak semua orang... buat apa jika ku hanya bisa membuatnya sedih terlalu lama. Semoga sabar menunggu, semoga sabar. Saya juga akan sabar :')



Minggu, 07 Agustus 2016

Dewasa

Dewasa..
Iya.
Mungkin saya yang belum dewasa, masih berpikiran seperti anak tk.
Bahkan orang lain sudah menerima saya apa adanya
Namun, apakah saya menerima 'saya' dengan apa adanya?
Atau jangan-jangan saya selalu berpikir ada apanya.

Saya mau maju
Berarti saya harus dewasa
Terima kasih teman
Anda menyadarkan saya
Terima kasih 'buku' ku
Terima saya sebegininya