Selasa, 12 Juli 2016

Kegabutan

Halo kalian! 

Apa kabar semuanya?

Saya masih baik di sini,  menunggu sebuah kegitan muncul hingga membuat saya bahagia.

Hahahaha.(Ini tertawa hampa)

Sungguh hari ini saya sempat sedih dan itu saya sesali sangat. Jadi begini, saya tadi pagi bangun pagi dan merasakan kerinduan yang amat sangat kepada seorang kawan, sahabat, dan kegiatan. Walau saya sudah jadi berenang bersama tiga adik saya karena kemarin pagi sempat tertunda oleh Shinta.

Oh my god


Dengan cara yang mendadak, di sore hari setelah meminum kopi baru di lemari, saya merasakan kegabutan yang amat sangat. Apakah ini yang dirasakan pengangguran? Saya tidak tahu. Sungguh kalian mungkin pernah bertemu hari ini atau tidak, bersyukurlah jika Anda tidak pernah bertemu hari itu. Berarti kalian adalah orang yang bersyukur akan keadaan.

Huh....


Setelah sholat Ashar, saya segera mencari tindakan dengan pergi ke warnet. Entah mengapa gw berpipikiran seperti itu. Di perjalanan menuju warnet, dengan tiba-tiba muncul suatu entah apa yang merasuki alam bawah sadar. Udah kaya ada yang nyerocos di otak gw, dan itu menyadarkan gw bahwa hidup jangan diambil ribet-ribetnya aja. Sebenernya ga ada yang namanya kegabutan asal lu memandang ke arah yang bener. Kenapa? Ya.. gitu. Banyak hal yang bisa lu lakuin kapan aja dan di mana aja.

Mungkin tadi gw merasa males banget parah.

Lebay...

Ini serius. Dan itu lu ga bakal bisa gerak, padahal kemarin lu baru aja merasakan kesenangan duniawi yang membuat jiwa lu terbang, yaitu jalan bersama orang terkasih.

Jadi perumpamaannya kaya gini.


Lu lagi jalan-jalan dan lu dikelilingi hal yang membuat lu bahagia. Sesaat setelahnya, mereka semua pergi. Entah menghilang ke mana. Tak terlihat, kabur bagai burung yang sarangnya hancur. Dan dirimu akan merasakan kepedihan yang amat dalam, saking dalamnya, Anda merasa jatuh di angkasa yang tidak ada batasnya. Galaksi pun Anda sebrangi dan masih merasa jatuh. Air mata, hanya itu yang tersisa.
 

Seketika, jika Anda bersyukur. Bagai menemui bintang jatuh yang anehnya melintas di atas kepala. Anda diajak terbang bersama, diajarkan terbang supaya tidak terus terjatuh. Dibimbing untuk menemukan tempat. Tempat indah yang selalu Anda cari, dalam kasus saya ia adalah Kegitan. Walau tak seberapa, bahagiannya bagai lebah yang menemukan bunga. Mendapat kan sari untuk di bawa ke sarang dan dibagikan kepada koloninya yang akhirnya menjadi makhluk yang berguna.

Intinya, bersyukur ya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar