Jumat, 08 Juli 2016

Mentari di Bulan Juli

Pagi hari ini sangat membuat hati gw gundah. Ada apa? 

1. Mau ke Bogor dengan Shinta dan lainnya.
2. Sudah mendengar nasihat orang tua yang terlalu benar dan pahit, tapi memang kebenaran itu pahit.

Jadi, emang hari ini itu gw mau ke Bogor nih sama si Shinta dan kawan-kawan, tapi kurang tau kawan-kawannya itu mau ikut apa tidak. Tumben banget hari ini gw bangun sebelum subuh di hari lebaran. Biasanya jam 6 pagi baru bangun, sedih memang hehehe..



By the way

Ya gw udah excited banget hari ini buat ke Bogor sampai pada akhirnya, ada nasihat orang tua. Insan mulia yang mencoba membuat anaknya menuju jalan yang benar. Ternyata gw salah, banyak banget yang harus diperbaiki dari kehidupan gw. Orang tua gw pasti punya pengalaman dan gw baru saja dicerahkan oleh omongannya.

Selanjutnya

Semoga aja hari ini emang jadi jalan ke Bogor sih. Semoga hati ini segera ada yang menemani--loh--
Oh iya

Ada sedikit tips buat teman-teman sekalian. Jadi, gw baru mendapat satu pelajaran hari ini dan itu sangat berguna untuk dunia dan akhirat. Bagi kalian yang mempunyai seorang teman baru, tolong, jangan menilai dia dari setitik sifat dan ocehannya yang baru muncul sedetik. Oke itu baru bagian terbaik dari keburukannya. Jangan sampai Anda masuk ke dalam fase menyebarkan kejelekannya kepada orang lain, orang tua, keluarga, teman-teman, dan handai taulan. Sungguh, sangat besar masalah yang akan melanda.




Perumpamaannya, Anda berjalan dari rumah menuju ke pasar swalayan, namun membawa kemoceng dan menyabut bulu-bulunya satu per satu di perjalanan. Kalau bisa, hitung berapa bulu yang Anda cabut. Sesampainya di swalayan pasti Anda belanja dan pulang, tapi dengan jalan yang sama dan harus memunguti kembali bulu-bulunya. Sesampainya di rumah coba hitung berapa bulu yang Anda dapatkan. Sungguh hasilnya pasti akan jauh lebih sedikit, sangat sedikit.

Bayangkan, bulu yang Anda cabut adalah keburukan yang diceritakan ke banyak orang, sudah terbang dibawa awan, jauh entah menuju kesengsaraan di jauh hari. Walaupun sudah dimaafkan oleh orang yang dijelek-jelekan, masih banyak fitnah dan kebohongan yang dibicarakan orang lain nantinya dan dosanya naudzubillah.

Mungkin ini mengapa kitab suci dan agama mengingatkan bahwa fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar